Kemensos Dorong Kota Ramah Untuk Masyarakat Berkebutuhan Khusus

Kemensos Dorong Kota Ramah Untuk Masyarakat Berkebutuhan Khusus


Kota merupakan kawasan yang banyak dihuni oleh umat manusia atau menjadi tempat yang banyak dicita-citakan untuk ditinggali. Banyaknya peluang kerja serta kelengkapan sarana-prasarananya menjadikan kota seperti bunga yang menjadi incaran para kumbang untuk mencari makan. Pesatnya pertumbuhan di perkotaaan yang ditandai dengan adanya lonjakan laju pertumbuhan penduduk yang cukup drastis menimbulkan banyaknya permasalahan terutama masalah sosial. Kriminalitas, ego dan saling menang sendiri seolah-olah menjadi makanan sehari-hari bagi masyarakat yang tinggal di perkotaan. Salah satu elemen masyarakat yang paling menjadi korban adalah para penyandang disabilitas atau orang yang memiliki kebutuhan khusus. Keterbatasan sarana-prasarana perkotaan yang bisa mereka akses serta ketidakpedulian masyarakat sekitar menjadikan mereka mengalami kesulitan untuk melakukan aktivitas.

Untuk mendumbuhkan kesadaran masyarakat untuk lebih peduli pada saudara-saudara mereka yang menyandang disabiitas Kementerian Sosial mendorong agar muncul kota ramah, yaitu kota yang mengerti akan kebutuhan warganya yang memiliki kebutuhan khusus. Hal itu disampaikan oleh Kementerian Sosial ketika diundang oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemepanRB) untuk menjadi salah satu nara sumber dalan  Workshop The International Publik Service Forum_ (IPS Forum) yang dilaksanakan di Jakarta, Rabu 7 November 2018. 

Para pembicara Workshop dalam IPS Forum tersebut terdiri dari narasumber yang berasal dari dalam dan luar negeri di antaranya adalah Negara¬ - Negara ASEAN dan Republik Korea Selatan, Georgia, Azerbaijan, Jerman, Amerika Serikat, Australia, Kanada, Lembaga mitra pembangunan, kementerian dan lemaga pemerintah, BUMN, dan LSM.

Pada kesempatan tersebut, Sekretaris Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial menyampaikan paparan dan melakukan diskusi panel bersama tiga narasumber lainnya, yaitu Walikota Surabaya, ex Walikota Mandaluyung Philipina dan Direktur "Sigap"Indonesia dengan Fokus Tema Expanding Service Delivery. 

Dalam paparanya Sekretaris Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial,  Kanya Eka Santi menyampaikan bahwa Sebuah kota hendaknya bersifat inklusif dan dapat diakses dengan baik oleh semua pihak, termasuk masyarakat berkebutuhan khusus, seperti ibu hamil, anak, lansia dan para penyandang disabilitas. Kota yang ramah untuk masyarakat berkebutuhan khusus diharapkan mampu memfasilitasi semua warganya agar dapat memenuhi hak untuk hidup dan mengembangkan diri, mencapai kesejahteraan, memiliki rasa aman dan mendapatkan kemudahan aksesibilitas di ruang publik. 

Eka menjelaskan mewujudkan sebuah kota yang ramah untuk masyarakat berkebutuhan khusus merupakan tugas besar bersama, dibutuhkan kesadaran dan keseriusan pemerintah dan penyelenggara layanan, serta partisipasi masyarakat. Ia berharap semua pihak dapat belajar bersama untuk memahami hambatannya dan menyepakati langkah¬ - langkah yang sesuai untuk mewujudkan sebuah kota yang ramah untuk masyarakat berkebutuhan khusus.

Workshop ini merupakan salah satu kegiatan dalam IPS Forum yang diselenggarakan oleh Kementerian. Yang bertujuan untuk memberikan wadah berkomunikasi dan berinteraksi bagi para pemimpin, pengelola dan pengguna pelayanan publik untuk menciptakan, memperluas dan menggerakkan partisipasi publik. (sumber: www.kemsos.go.id)
SHARE

About GOJEK #GolekRejeki

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar: