Anggarkan Rp 10 Triliun,
Pemerintah Bertekat Menangani 23.000 Hektar Kawasan Kumuh
Karangwaru Yogyakarta , Lokasi percontohan Program kotaku |
"Target kami 23.000 hektar lebih selama lima tahun. Ada 269 kota targetnya," ujar Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR, Sri Hartoyo, ketika mendampingi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani, Menteri Kesehatan, Nila Djuwita Faried Moeloek, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo yang berkunjung ke Karangwaru Yogyakarta Selasa (15/11/2016).
Dalam kesempatan tersebut Sri Hartoyo juga menjelaskan bahwa untuk lokasi kawasan kumuh sampai dengan saat ini terdata 2.500 hektar. Sedangkan sisanya dalam kondisi kumuh ringan, sehingga sifatnya nanti adalah upaya pencegahan.
"Semuanya berbasis Infrastruktur Berbasis Masyarakat (IBM). Jadi ada dua pencegahan dan peningkatan kualitas, preventif dan kuratif," sebut Hartoyo.
Sebagaimana diketahui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR) menggulirkan progran Kotaku (Kota Tanpa Kumuh) yang mengambil lokasi di 40 kota/kabupaten di Indonesia. Program KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh) adalah program pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh nasional yang merupakan penjabaran dari pelaksanaan Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya tahun 2015 – 2019. Sasaran program ini adalah tercapainya pengentasan permukiman kumuh perkotaan menjadi 0 Ha melalui pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh
Sementara itu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyampaikan program "Kotaku" di kelurahan Karangwaru menjadi salah satu contoh sukses. Kawasan Karangwaru sendiri yang berada di Pinggir Sungai Buntung dulunya merupakan kawasan yang kumuh dan menjadi tempat pembuangan sampah bagi masyarakat sekitar. Berkat kesadaran masyarakat, akhirnya kawasan tersebut bisa diubah menjadi lingkungan permukiman yang adem, nyaman, tertata dan indah.
Masyarakat yang selama ini mengharapkan bantuan pemerintah, tetapi sekarang berdaya sendiri. Jadi, dapat dikatakan program berbasis IBM ini cukup berjalan dan efektif.
"Selain menyerap tenaga kerja, padat karya juga kerjasama masyarakat serta rasa menjaga dan memeliharanya lebih tinggi. Kotaku di Karangwaru ini contohnya," pungkasnya
Untuk mengatasi permukiman kumuh melalui program Kotaku tersebut, pemerintah sudah menyiapkan dana sekitar Rp 10 triliun untuk lima tahun mendatang. Diharapkan program ini bisa menghilangkan seluruh kawasan kumuh diperkotaan di tahun 2019.
Sumber: Kompas.com
0 komentar:
Post a Comment